Tips Memilih SEPATU PENGANTIN

Alas Kaki Sang Pengantin

Berdiri berjam-jam dengan ‘pesan khusus’ wajib tersenyum manis bukan perkara mudah bagi sang ratu sehari. Namun dengan sepatu yang empuk dan nyaman, itu bukan masalah! Update pengetahuan Anda tentang memilih alas kaki yang Anda butuhkan di hari H nanti.

Beberapa banyakkah pengantin yang memikirkan sepatu sebagai elemen penting pernikahan? Gaun, tiara, cincin pernikahan dan perhiasan acapkali menempati urutan pertama. Tata rambut dan rias wajah adalah segala-galanya.
Tak berbeda dengan pernikahan berbungkus adat. Pertimbangan pada alas kaki seringkali didasarkan pada kesesuaian warnanya dengan kebaya. Untuk alasan kepraktisan, sepatu atau selop lantas dipean sekaligus pada sang desainer. Lace sisa kebaya pun dimaksimalkan sebagai cover sepatu. Langkah ini tentu boleh saja diambil. Namun untuk idealnya, perlu dipastikan terlebih dahulu, apakah sang perancang menyerahkan pesanan Anda pada desainer sepatu yang telah teruji memiliki komitmen pada kualitas produk.
Mengapa begitu repot memilih alas kaki yang pada kenyataannya tidak terlalu terekpos? Apalagi bila mengenakan gaun panjang-sepatu tidak akan terlihat. Paradigma berpikir seperti ini jelas perlu diubah. Percayalah, setiap elemen yang terlibat dalam penampilan di hari paling bersejarah ini patut dipertimbangkan. Nilai kenangan adalah alasan utamanya. Bayangkan bila anak Anda kelak mendapati foto sepatu Anda yang berdesain cantik, lalu ia terinspirasi untuk mengembangkan desain sepatu tersebut sebagai I do shoes-nya. Alangkah bangga dan bahagianya.
Kedua, lebih kepada nilai fungsionalnya. Dengan sepatu yang baik, performance Anda akan tertumpu nyaman, apik dan elegan. Gestur pun ‘terkendali rapi’. Dan pada akhirnya, Anda dapat mengekspresikan senyum bahagia, tanpa beban karena seluruh sendi tubuh terasa tepat pada tempatnya.

Sebelum Memilih Sepatu Pengantin, pertimbangkanlah :
1. Busana
Gaun atau kebaya? Untuk gaun, Anda bebas memilih eni-jenis alas kaki, baik yang berwujud sandal, selop, atau sepatu (lihat jenis-jenis Alas kaki). Untuk kebaya, pilihannya terbatas pada selop (mule), sandal atau sepatu jenis slingback.
Namun, apapun yang Anda pilih, upayakan agar kenyamanan alas kaki diposisikan lebih tinggi dari nilai estetikanya. Perbedaan antara wedding shoes dengan sepatu yang kita kenakan sehari-hari pada prinsipnya terletak pada pertimbangan tersebut. Desain basic (tidak terlalu kontemporer)-bersifat ‘abadi’, cantik dan mewakili karakter pengantin, serta nyaman dikenakan berdiri berjam-jam merupakan karakter khas wedding shoes.
Kenyamanan ini perlu digarisbawahi terutama pada pengantin tradisional yang umunya mengenakan aksesori yang cukup berat, seperti Padang dan Palembang. Alas kaki yang empuk paling tidak akan menolong kaki menunjang ‘beban’ dengan kokoh, dan membantu pengantin berjalan lebih gemulai.
Untuk pemakai gaun, sepatu dapat dipilih setelah terlebih dahulu menentukan pilihan busana. Kenakan sepatu saat fitting, sehingga ujung bawah gaun (hemline) jatuh dengan panjang sesuai yang dikehendaki. Langkah ini diperlukan untuk mengantisipasi gaun menjadi terlalu pendek atau justru terlalu panjang (beresiko membuat tubuh tenggelam) saat pengantin mengenakan sepatunya.

2. Jenis Bahan
Bila kita amati, wedding shoes pada umumnya terbuat dari satin, lace, atau silk. Jarang yang terbuat dari kulit. Pertimbangannya, pertama, karena jenis bahan-bahan tersebut secara performance lebih cocok untuk acara pernikahan. Kedua, tekstur dan warnanya tidak terpengaruh oleh pantulan sinar lampu. Bandingkan dengan bahan kulit yang kadang menyerap atau memantulkan sinar tergantung dari warnanya. Disarankan agar Satin atau silk yang dipilih berjenis matte atau tidak mengilap. Dengan demikian warnanya akan lebih konstan saat tertimpa sinar lampu.
Sebagai tip, bila Anda kesulitan mendapatkan warna bahan sepatu yang sesuai dengan busana, jangan enggan untuk menyarankan pada desainer sepatu untuk melakukan pencelupan bahan.

3. Kenyamanan
Rasa nyaman antara lain didapatkan dari ketepatan ukuran sepatu. Bila Anda memutuskan untuk membeli (tidak memesan), perhatikan beberapa hal berikut:
Setiap merek memiliki standar ukuran sepatu yang berbeda. Setelah mendapatkan ukuran yang tepat cobalah, dan perhatikan sisi-sisi kaki. Apakah tampak ‘tumpah’? terkadang panjang kaki terlihat pas, namun lebar kaki kurang sesuai. Biasanya problem ini dikarenakan desain sepatu tidak cocok dengan tipe kaki Anda. Jadi, beralihlah pada model lain.
Beli sepatu saat petang hari karena pada waktu inilah kaki kita umumnya ‘mengembang’ lebih besar.
Beri ruang kira-kira 1 cm dari ujung kaki yang paling panjang.
Tinggi tumit sesuaikan dengan kenyamanan Anda.
Coba sepatu sisi kiri dan kanan, lalu kenakan berjalan beberapa saat. Rasakan kelenturan bahannya, kenyamanan sol, dan ‘jatuh’ tubuh serta gerakan saat berjalan. Bila dapat melangkah luwes tanpa rasa sakit, artinya Anda telah menemukan sepatu idaman!

Jenis-Jenis Alas Kaki

Beberapa sebutan berikut tentu tidak asing lagi. Beberapa yang baru Anda dengar, kenali dan selami lebih jauh!
1. Flat Shoes
Sepatu tanpa tumit (zero heels). Umumnya berdesain mary jane, atau thongs. Umumnya dikenakan oleh pengantin wanita yang tidak ingin terlihat lebih tinggi dari pasangannya.

2. Ballet Shoes
Berdesain langsung pakai (slip on). Umumnya terbuat dari material yang super lembut seperti satin. Unsur dekoratifnya berupa pita yang disematkan diwilayah jemari, atau pita panjang yang diikatkan hingga betis. Dikenakan oleh pengantin yang memilih gaya casual, misalnya untuk dipadankan dengan gaun pendek selutut.

3. Low Heel
Tinggi tumit berkisar ½ atau 1 inchi. Untuk pengantin yang mengutamakan kenyamanan, dikenakan dengan gaun yang panjang semata kaki.

4. Mary Jane
Memiliki ciri tali yang melintang di daerah pergelangan kaki serta ujung yang membulat. Cocok untuk gaya klasik dan simple.

5. Mule
Sip on dengan desain tertutup atau terbuka (open toe) yang memiliki tinggi tumit bervariasi. Umumnya dipenuhi unsur dekoratif seperti sulaman, bordir, atau payet. Dikenakan untuk melengkapi penampilan berbalut gaun atau kebaya.

6. Sandal
Alas kaki dengan tinggi tumit bervariasi. Karakter desainnya khas dilengkapi temali di seputar jemari atau pergelangan kski. Pada pesta casual berkonsep pantai, flat sandal adalah pilihan yang tepat.

7. Wedge
Alas kaki bertumit segitiga. Desainnya bisa berwujud mule, sandal atau mary jane. Cocok untuk pengantin yang membutuhkan sepatu bertumit tinggi namun dilengkapi alas penunjang yang kokoh. Namun wedge cukup jarang dipilih oleh pengantin karena membuat kesan berat pada penampilan.

8. Stilleto
Alas kaki bertumit runcing dan super tinggi, kurang lebih 5 cm ke atas. Merupakan pilihan feminim-sangat ideal menjadi media untuk mempertontonkan kaki yang indah. Stiletto dapat dituangkan dalam desain mule, sling back, atau model lainnya.

9. Pump
Sepatu tertutup yang terkesan sexy karena desainnya yang serba meruncing.

10. Slingback
Alas kaki yang dilengkapi tali di bagian belakang. Pilihan desainnya dapat berupa mule, stiletto, atau wedge.

(disadur dari majalah PERKAWINAN)
shareonline seriale

Jika anda merasa tulisan ini berguna untuk anda,
jangan lupa share / bagikan juga tulisan ini kepada teman – teman, saudara melalui media sosial dibawah ini,
supaya anda dan kita semua mendapatkan manfaatnya.
Sharing is Caring.

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn